Kemacetan Padat di Tangerang: Masalah Lama yang Masih Jadi PR Besar

TangerangHitz, Tangerang – Kemacetan di Tangerang udah jadi hal yang gak asing lagi buat warga sekitar. Tiap pagi dan sore, jalanan di beberapa titik utama padat banget, bahkan sampai kendaraan nyaris gak bergerak. Mobil, motor, truk, dan angkutan umum tumpah ruah, bikin perjalanan yang harusnya cuma 20 menit bisa molor jadi satu jam lebih. Ini bukan cuma soal telat sampai tujuan, tapi juga bikin lelah dan stres, apalagi buat yang setiap hari harus bolak-balik kerja atau sekolah.

Hampir semua orang. Mulai dari pekerja kantoran, pengemudi ojek online, ibu-ibu yang antar jemput anak sekolah, sampai pelajar yang harus bangun lebih pagi biar gak telat. Bahkan sopir truk logistik yang ngantar barang pun ikut kena imbasnya. Bisa dibilang, kemacetan ini merugikan semua kalangan.

Beberapa titik yang sering banget padat di antaranya:

Jalan Daan Mogot

Jalan Raya Serpong

Cikokol – Gajah Mada

Jalan MH Thamrin

Sekitar pintu tol Bitung dan Karawaci

Di jam-jam sibuk, apalagi pagi hari sekitar jam 6–8 dan sore jam pulang kerja, kemacetannya bisa parah banget. Kadang bukan cuma karena volume kendaraan, tapi juga karena lampu merah yang durasinya kurang pas atau jalan yang sempit dan berlubang.

Waktu paling sering terjadi kemacetan ya saat jam berangkat kerja dan pulang kerja, sekitar jam 06.00–08.00 pagi dan 16.30–19.00 sore. Tapi kadang-kadang, di luar jam itu pun bisa macet kalau ada kecelakaan, perbaikan jalan, atau cuaca buruk yang bikin pengendara lebih hati-hati.

Ada beberapa alasan kenapa kemacetan di Tangerang makin hari makin terasa:

  1. Jumlah kendaraan meningkat, tapi kapasitas jalan gak nambah banyak.
  2. Pembangunan infrastruktur belum merata, beberapa jalan masih sempit atau rusak.
  3. Transportasi umum belum maksimal, jadi orang lebih milih bawa kendaraan pribadi.
  4. Kurangnya kesadaran tertib berlalu lintas, masih banyak yang suka nyalip sembarangan atau parkir di pinggir jalan.
  5. Masalah ini gak bisa selesai dalam semalam, tapi ada beberapa hal yang bisa jadi solusi:

Pemerintah bisa nambah jalur alternatif dan perbaiki jalan rusak.

Perlu penataan ulang waktu lampu merah di titik rawan macet.

Transportasi umum harus dibenahi biar orang lebih nyaman ninggalin kendaraan pribadi.

Dan yang gak kalah penting, kesadaran pengguna jalan juga harus ditingkatkan. Tertib, sabar, dan saling menghargai di jalan itu kunci utama.

Kemacetan di Tangerang memang jadi masalah klasik yang belum sepenuhnya teratasi. Tapi bukan berarti gak ada harapan. Dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, ditambah kebijakan yang tepat dan pelaksanaan yang serius, bukan gak mungkin jalanan di Tangerang bisa lebih lancar dan nyaman di masa depan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *