TangerangHitz.com – Gigi sensitif adalah kondisi umum yang membuat Anda merasakan nyeri tajam dan singkat saat terpapar rangsangan tertentu, seperti makanan atau minuman panas, dingin, manis, atau asam. Sensasi ini bisa sangat mengganggu, bahkan menghalangi Anda menikmati hidangan favorit. Tapi, apa sebenarnya yang menyebabkan gigi Anda jadi “ngilu”? Dan bagaimana cara mengatasinya tanpa harus selalu ke dokter gigi? Mari kita selami lebih dalam.
Mengapa Gigi Jadi Sensitif? Pahami Akar Masalahnya
Permukaan gigi kita dilindungi oleh lapisan keras bernama email (enamel). Di bawah email, ada lapisan yang lebih lunak, yaitu dentin. Dentin memiliki ribuan saluran mikroskopis yang disebut tubulus dentin, yang terhubung langsung ke pulpa gigi (bagian terdalam gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah).
Baca juga: Detoks Digital: Cara Sehat Kurangi Ketergantungan pada Gadget
Ketika email gigi atau gusi yang melindungi akar gigi terkikis atau rusak, dentin jadi terbuka. Saat rangsangan seperti suhu ekstrem atau makanan tertentu mengenai tubulus dentin yang terbuka ini, sinyal langsung dikirim ke saraf gigi, dan inilah yang menyebabkan rasa ngilu atau nyeri.
Beberapa penyebab umum gigi sensitif meliputi:
- Penyusutan Gusi: Gusi yang turun (resesi gingiva) bisa membuat akar gigi terekspos. Ini sering terjadi akibat menyikat gigi terlalu keras atau penyakit gusi.
- Email Gigi yang Terkikis: Pengikisan email bisa disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan/minuman asam (seperti soda, jeruk), bruxism (kebiasaan menggertakkan gigi), atau bahkan kebiasaan menyikat gigi yang salah.
- Gigi Berlubang (Karies): Lubang pada gigi adalah gerbang langsung menuju dentin dan saraf.
- Retakan atau Keretakan Gigi: Cedera pada gigi bisa membuka jalur ke saraf.
- Tambalan Gigi yang Rusak atau Lepas: Tambalan yang tidak lagi rapat bisa mengekspos dentin di bawahnya.
- Prosedur Gigi Tertentu: Setelah pembersihan karang gigi intensif, pemutihan gigi, atau prosedur gigi lainnya, gigi bisa menjadi sensitif sementara.
Cara Mengatasi Gigi Sensitif di Rumah
Kabar baiknya, sebagian besar kasus gigi sensitif bisa diatasi dengan perubahan kebiasaan dan produk yang tepat di rumah.
- Gunakan Pasta Gigi Khusus Gigi Sensitif: Pasta gigi ini mengandung bahan-bahan seperti potasium nitrat atau strontium klorida yang membantu memblokir sinyal nyeri dari permukaan gigi ke saraf. Gunakan secara teratur, minimal dua kali sehari.
- Sikat Gigi dengan Lembut dan Benar: Hindari menyikat gigi terlalu keras. Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan sikatlah dengan gerakan melingkar atau dari gusi ke arah gigi, bukan menyamping.
- Gunakan Benang Gigi (Flossing) Secara Teratur: Flossing membantu membersihkan sisa makanan dan plak di sela-sela gigi dan di bawah garis gusi, mencegah penumpukan yang bisa menyebabkan masalah gusi dan sensitivitas.
- Batasi Makanan dan Minuman Asam: Kurangi konsumsi minuman bersoda, jus buah asam, dan makanan asam lainnya. Jika mengonsumsinya, bilas mulut dengan air putih setelahnya.
- Hindari Menggertakkan Gigi: Jika Anda memiliki kebiasaan bruxism (menggertakkan gigi saat tidur), konsultasikan dengan dokter gigi untuk penggunaan mouthguard khusus.
- Pilih Mouthwash Bebas Alkohol: Mouthwash dengan alkohol bisa mengiritasi gigi sensitif. Pilih yang diformulasikan untuk gigi sensitif atau yang bebas alkohol.
Kapan Harus ke Dokter Gigi?
Jika sensitivitas tidak membaik setelah beberapa minggu perawatan di rumah, atau jika nyeri yang Anda rasakan sangat parah dan terus-menerus, segera konsultasikan dengan dokter gigi. Dokter dapat mendiagnosis penyebab pastinya dan merekomendasikan perawatan lebih lanjut, seperti aplikasi fluoride topikal, penutupan permukaan akar yang terekspos, atau perawatan lainnya.
Baca juga: Bosan Diet Ketat? Coba Diet Flexitarian: Sehat dan Fleksibel!
Menjaga kesehatan gigi adalah investasi jangka panjang untuk kualitas hidup Anda. Dengan pemahaman yang benar dan perawatan yang tepat, Anda bisa mengucapkan selamat tinggal pada ngilu gigi dan kembali menikmati setiap gigitan makanan favorit Anda!
